Bagikan artikel baik ini😊
Nabi saw. telah memberi tahu kita bahwa ada manusia-manusia terburuk di mata Allah. Mereka ini adalah seburuk-buruk makhluk. Mereka akan mendapat siksa yang paling pedih di hari kiamat. Tidak ada golongan yang lebih buruk dari mereka.
Adapun kriteria golongan orang yang buruk di mata Allah adalah sebagai berikut:
1. Orang Punya Akhlak Buruk
Ada orang yang memiliki akhlak yang buruk sehingga banyak orang yang terganggu dengan golongan orang ini. Akhlak buruk ini tidak hanya dibenci oleh sesama manusia tapi juga dibenci oleh Allah.
Dalam sebuah hadits dari ‘Aisyah ra. bahwa Nabi saw. bersabda:
إنَّ شَرَّ النَّاسِ عِنْدَ اللَّهِ مَنْزِلَةً يَومَ القِيَامَةِ مَن تَرَكَهُ النَّاسُ اتِّقَاءَ شَرِّهِ
Artinya “Sesungguhnya manusia paling buruk di hadapan Allah pada hari kiamat kelak adalah orang yang manusia menjauh darinya karena mencegah terkena keburukan dari orang itu” (Hr. Bukhari 6032)
2. Orang Yang Mengumbar Kesalahan Pasangannya
Orang yang mengumbar kesalahan pasangan termasuk golongan manusia yang paling buruk di hadapan Allah pada hari kiamat kelak.
Hal ini sebagaimana dalam hadits yang dari Abu Sa’id al-Khudhri ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda:
إنَّ مِن أَشَرِّ النَّاسِ عِنْدَ اللهِ مَنْزِلَةً يَومَ القِيَامَةِ، الرَّجُلَ يُفْضِي إلى امْرَأَتِهِ، وَتُفْضِي إِلَيْهِ، ثُمَّ يَنْشُرُ سِرَّهَا
Artinya “Sesungguhnya mausia yang paling buruk di sisi Allah pada hari kiamat adalah seorang laki-laki yang menggauli istrinya kemudian dia menyebarkan aib istri kepada orang lain” (Hr. Muslim 1437)
3. Orang yang Memiliki Dua Wajah
Maksud dari dua wajah adalah orang yang jika bertemu kita dengan satu wajah yang seolah mendukung kita, bersahabat dan dekat dengan kita. Tapi ketika bertemu dengan orang lain dia menjelek-jelekkan kita dan menghina kita. Bahasa mudahnya penjilat yang tidak memiliki kejujuran.
Jenis manusia seperti ini tidak pantas untuk kita jadikan sebagai teman. Hal ini sebagaimana hadits Rasulullah saw. dari Abu Hurairah yang berbunyi:
إنَّ شَرَّ النَّاسِ ذُو الوَجْهَيْنِ، الذي يَأْتي هَؤُلَاءِ بوَجْهٍ، وهَؤُلَاءِ بوَجْهٍ
Artinya “Sesungguhnya manusia paling buruk adalah manusia yang berwajah dua. Dia mendatangi orang-orang dengan satu wajah, kemdian mendatangi orang lain dengan wajah yang lain.” (Hr. Bukhari 7179)
Imam al-Qurthubi mengatakan tentang orang yang memiliki dua wajah:
إنما كان ذو الوجهين شر الناس لأن حاله حال المنافق ، إذ هو متملق بالباطل وبالكذب ، مدخل للفساد بين الناس
Artinya “Sesungguhnya orang yang berwajah dua itu menjadi manusia terburuk dikarenakan sikap mereka seperti sikap orang-orang munafik. Mereka selalu menjilat dengan dasar kedustaan dan kebatilan. Mereka gerbang kerusakan masyarakat” (Ucapan ini dikutip oleh Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitabnya fathul bari 10/489)
4. Orang yang Membaca Al-Qur’an dan Tidak Mengamalkan, Tidak Mengambil Pelajaran dari Apa yang Dibacanya
Hal ini sebagaimana hadits dari Abu Sa’id al-Khudhri bahwa Rasulullah bersabda:
أَلَا أُخْبِرُكُم بخَيْرِ الناسِ وشَرِّ الناسِ ؟ إنَّ من خيرِ الناسِ رجلًا عَمِلَ في سبيلِ اللهِ عَزَّ وجَلَّ على ظَهْرِ فَرَسِهِ ، أو على ظَهْرِ بَعِيرِهِ ، أو على قَدَمَيْهِ حتى يَأْتِيَهُ الموتُ ؛ وإنَّ من شَرِّ الناسِ رجلًا فاجِرًا جريئًا يقرأُ كتابَ اللهِ لا يَرْعَوِي إلى شيءٍ منه
Artinya “Maukah saya kabarkan kepada kalian manusia yang paling baik dan manusia paling buruk? Sesungguhnya manusia terbaik adalah seseorang yang beramal di jalan Allah di atas punggung kudanya (berperang membela islam) atau di atas hewan tunggangannya atau di atas kedua kakinya sampai ia mendatangi kematian. Sedangkan manusia terburuk adalah seseorang hobi maksiat, suka berbuat jahat sedangkan ia bisa membaca kitabullah, akan tetapi tidak ada yang ia jaga dari ajaran baiknya” (Hr. Nasa’i 3106)
5. Orang yang Menjual Akhirat Demi Dunia
Maksudnya adalah orang yang bermkasiat kepada Allah demi mendapatkana keuntungan di dunia. Seperti misalnya bersumpah dusta, melakukan kecurangan dalam berdagang, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan mengambil hak sesama manusia dengan dzalim. Termasuk juga para pencuri, penipu, penghianat dan perampok.
Menjual akhirat demi dunia bisa juga dalam bentuk seseorang melakukan kemaksiatan demi mendapat keridhaan manusia. Atau meninggalkan ketaatan agar manusia meridhainya. Hal ini sebagaimana hadits Abu Umamah, bahwa Nabi saw. bersabda
مِنْ شَرِّ النَّاسِ مَنْزِلَةً عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ , عَبْدٌ أَذْهَبَ آخِرَتَهُ بِدُنْيَا غَيْرِهِ
Artinya “Di antara manusia yang kedudukannya buruk di sisi Allah di hari kiamat adalah seorang hamba yang menghilangkan akhiratnya dengan mengambil dunia orang lain” (Hr. Ibnu Majah 3964)
Demikian golongan manusia yang buruk di mata Allah. Semoga kita bisa intropeksidiri dan dijauhkan dari manusia seperti ini. Wallahu a’lam Gunung Madu, 13 Januari 22, 10.29
Terkait
Bagikan artikel baik ini😊